.. Hanya curhat ..

Abang..
Kupastikan tak ada lagi warna pelangi seindah pelangi senja kala itu. Dan tak ada satu kencan rahasia yang terindah selain saat aku bisa dengarkan alunan ombak yang dikirim angin hingga sampai di pesisirku. Saat kaki-kaki ini dapat merasakan bulir-bulir pasir yang bernafas dan merenggut telapak kakiku diantaranya.

Masih ingatkah?
Di subuh itu, saat adzan belumlah berkumandang. Dan kau bangunkan aku dari lelapku.

“Sayangku, .. Alloh sedang menunggu syair cintamu.”
Dan aku terbangun dengan senyum merekah. Kemudian aku larut dalam perjalananku menemui-Nya. Kusertakan dirimu dan cinta kita dalam permohonan panjangku.

Selanjutnya kurasakan Tuhan begitu bermurah hati pada kita. Senantiasa melumuri hati kita dengan cinta-Nya yang agung. Hingga segala jurang perbedaan itu terasa landai dan terjembatani.

Abang, sayangku..
Bukankah hanya ada satu cinta yang menautkan kita? Cinta kepada Tuhan kita dan keinginan untuk bisa berada di rumah-Nya yang damai dan penuh cinta?

Karena itu, singkirkan tirai kabut di matamu. Hari akan secerah pesona fajar di ruang pandanganmu. Tak usah bermenung di bibir sunyi hanya untuk bertanya-tanya, “Bagaimana, apakah yang akan terjadi esok nanti?”

Sebab Tuhan telah memberi kita kedua kaki dan tangan, membekali kita dengan seberkas harapan dan cinta. Dan dengan semua itu kita akan dapat berjalan, bergandengan tangan, melangkah untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita.

Lantas untuk apa Dia menganugerahi cinta buat kita? Selain untuk bisa merasakan, betapa berkasih sayang itu adalah sesuatu yang indah. Menyentuh. Dan aku yakin, dengan cinta itu semua ketakutan dan keresahanmu akan hilang. Karena Tuhan telah menitipkanmu padaku. Untuk kucintai dan kukasihi. Dan kuharap setitik cinta yang meresap ke rongga jiwamu telah menjadi sebuah kekuatan untukmu menghadapi setiap gelombang pasang yang menghempaskanmu.

Dan lebih dari itu, yakinlah..
Tuhan tidak pernah meninggalkanmu, melainkan kitalah yang mungkin dengan sengaja menjauh dari-Nya.